Layak Diapresiasi, Fatur Tolak Tawaran IMI Gorontalo Karena Cintanya Kepada Kotamobagu

0 2.347

BERANDAKOTA— Fatur Modero putera pasangan Faidil Ani dan Rhita Mooduto tidak pernah bermimpi menjadi seorang pebalap motor seperti saat ini. Torehan prestasi dari tingkat regional maupun nasional telah banyak diraih oleh anak ke dua dari tiga bersaudara.

Tercatat, Fatur berhasil meraih juara 1 kelas super matic di Kejuaraan Nasional di Manado. Kemudian juara 2 Motor Prix (MP) 7  Kejuaraan Nasional di Gorontalo dan juara 3 Super Matic Kejurnas Gorontalo.

Dari prestasi itu, bagi para pecinta otomotif di Sulawesi Utara, nama seorang pebalap muda Fathur Modero mungkin sudah tak asing lagi. Pebalap asal Kotamobagu yang kini bergabung bersama club motor Porung Junior.

Atas pencapaiannya di dunia balap tersebut, ia mendapatkan tawaran yang fantastis dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Gorontalo untuk mewakili Gorontalo pada ajang Pra Pekan Olahraga Nasional (Pon).

Untuk ukuran manusia biasa tergiur adalah hal yang lumrah. Tapi meski demikian, tidak serta merta membuat pria yang kini sedang mengecap pendidikan di Universitas Samratulangi fakultas hukum silau mata. Dalihnya, membela tanah kelahiran Sulawesi Utara (Sulut) merupakan obsesinya sejak ia memutuskan untuk menjadi seorang pebalap.

Bagi Fathur, ada kepuasan tersendiri ketika mewakili tanah kelahirannya pada ajang kompetisi nasional, walaupun pada akhirnya ia tidak berdiri pada podium juara. “Saya telah jatuh cinta dengan daerah saya, Kota Kotamobagu Provinsi  Sulut,” tutur pria kelahiran 17 Februari 2001 ini.

Selain prestasinya, Fatur layak mendapat apresiasi bagi Pemerintah Sulut dan Kotamobagu. Padahal Pemerintah Pusat melalui Menteri Pemuda Olahraga telah banyak memberikan reward bagi para atlet berprestasi merupakan prirotas Kemenpora. Fathur tak bergeming, dia nampak apatis dengan sebuah penghargaan. “Cinta itu tidak mengaharapkan apapun, apalagi bersifat materi,” terang Warga Kelurahan Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur ini.

Padahal jika mengutip pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zaenudin Amali, pemberian penghargaan berupa bonus uang adalah bagian dari perhatian dan apresiasi pemerintah terhadap perjuangan para atlet, pelatih, dan semua yang terlibat dalam cabor yang berprestasi mengharumkan nama bangsa.

“Terima kasih atas pengabdian para atlet dan pelatih serta semua yang terlibat, ini merupakan bentuk perhatian pemerintah. Tentu jangan dilihat jumlahnya, ke depan akan terus diupayakan ada peningkatan,” kata Zainudin dalam keterangan tertulis dirilis melalui detiksport.

 

Fathur Modero

Hal tersebut mengundang simpatik dari Lukman Hakim Ake, pegiat otomotif yang punya perpesktif tersendiri atas penolakan Fatur terhadap IMI Gorontalo. Menurut Lukman, Pemerintah Kotamobagu dan Ikatan Motor Indonesia Kotamobagu wajib memberikan reward bagi Fatur atas tindakannya tersebut. “Sejatinya sang juara itu seperti ini, baik di circuit maupun di luar circuit, saya bangga atas tindakan dari Fahur. Pemkot dan IMI Kotamobagu harus memberikan apresiasi terhadapnya,” tuturnya.

Ditengah maraknya para oknum mengadaikan daerahnya hanya demi kepentingan perut dan dibawah perut. Fathur memberikan pelajaran berharga melalui tindakannya yang nyata kepada kita, tanpa meberikan sedikit nasehat sedikit pun. Semangat, Ideaslime dan Cinta serta loyalitasnya harus mendapatkan apresiasi. Fatur bukanlah seorang nomaden tanpa loyalitas. Dia adalah seorang anak muda yang memiliki asa atas nama mengahrumkan daerahnya Kotamobagu. Selayaknya. (esgeem)

 

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.