Tatong Bara Buka Rapat Evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah
BERANDAKOTA-Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Tim TPID menggelar rapat high level meeting di Hotel Sutan Raja, Selasa (20/10).
Rapat tersebut dibuka oleh Wali Kota Ir. Tatong Bara dan turut dihadiri Wakil Wali Kota Nayodo Koerniawan, SH, Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Arbonas Hutabarat, Sekda Kotamobagu Ir. Sande Dodo, MT, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Kotamobagu.
Tatong Bara dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kota Kotamobagu adalah salah satu daerah penopang inflasi sebesar 2%, yaitu daerah pengukur inflasi di Provinsi Sulut.
“Pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan pemkot sendiri melainkan melibatkan campur tangan dari pihak BI dan Bulog,” ujar Tatong.
Lanjutnya, disamping komoditi unggulan lainnya, saat ini bawang merah juga sudah menjadi salah satu komoditi cukup besar di wilayah Kota Kotamobagu.
“Diharapkan pihak BI juga dapat memperhatikan petani bawang merah di daerah ini,” harapnya.
Sementara itu, menurut Kepala BI Perwakilan Sulut, Arbonas Hutabarat, deflasi bisa terjadi disebabkan turunnya harga komoditi berbagai hasil pertanian.
“Para petani akan berhenti bertani jika harga hasil pertanian terus mengalami penurunan harga,” kata Arbonas.
Ia menambahkan, deflasi juga terjadi pada kelompok transportasi dan kelompok makanan. Namun itu lebih disebabkan harga logam mulia (emas) yang cukup tinggi.
“Diharapkan melalui rapat pengendalian inflasi daerah ini, harga dan pasokan komoditi bisa terjaga. Jika pasokan kurang, maka harus dilakukan operasi pasar,” tandasnya. (Esgeem)