Berminat Kue Cucur Enak? Datangalah di Tempat ini
BERANDAKOTA- Jika kita melintas di kawasan Pasar 23 Maret Kotamobagu, tepat di depan pintu masuk pasar, masih terdapat jajanan tradisional yakni kue cucur legendaris. Kue ini masih tetap menjadi primadona bagi warga Kotamobagu dan sekitarnya, khususnya penikmat kue cucur.
Kue warisan leluhur etnis Mongondow ini berbahan dasar campuran tepung beras dan gula aren. Adonannya menghasilkan cita rasa yang khas dan sangat enak, serta lembut di mulut.
Gia Paputungan, salah satu pedagang kue cucur yang meneruskan usaha ibunya menceritakan bahwa resep kue cucur ini sudah turun-temurun.“Dulu ibu yang berjualan. Tapi karena ibu sudah tua, jadi saya yang melanjutkan,” kata Gia, Jumat (29/1).
Perempuan kelahiran Desa Inobonto yang sekarang menetap di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat ini, juga mengungkapkan alasannya menjual kue cucur di kawasan pasar 23 Maret.
“Ibu juga berjualan di tempat ini dan pelanggannya sudah banyak yang tahu. Saya berjualan dari pukul 05.00 hingga 12.00. Jika banyak pesanan terkadang pukul 10.00 sudah habis jualannya,” ujar Gia, sembari mengaduk gorengan kue cucur.
Dengan bermodalkan kompor minyak tanah, di atas lapak yang tidak terlalu luas, Gia meletakkan peralatan untuk adonan kue maupun alat penggorengan seperti wajan mini dan alat sederhana lainnya. Per harinya kata Gia bisa menghabiskan 17 kilogram tepung beras, bahkan jika banyak pesanan bisa sampai 20 kilogram.
“Alhamdulillah, setiap harinya bisa sampai 900 potong kue cucur yang terjual dengan harga Rp 1.000 rupiah per potongannya,” ujarnya. (Cea)