BERANDAKOTA – Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober, Pemerintah Kota Kotamobagu mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) pada Rabu ini. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kotamobagu bertempat di Lapangan Kelurahan Mogolaing, Kecamatan Kotamobagu Barat, bertujuan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sekaligus menjaga stabilitas harga di tengah tantangan inflasi.
GPM kali ini tidak hanya sekadar simbol peringatan Hari Pangan Sedunia yang ke-44, tetapi juga merupakan wujud nyata kerja sama antara Dinas Ketahanan Pangan Kotamobagu, Perum Bulog Bolaang Mongondow, Pemerintah Kelurahan Mogolaing, dan Polres Kotamobagu. Sinergi ini bertujuan mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kotamobagu, Piter Suli, menegaskan pentingnya GPM dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok dan memastikan ketersediaan pangan. “Kegiatan GPM ini kami gelar untuk mendukung stabilisasi harga pangan dan pengendalian inflasi di Kotamobagu. Kami menyediakan berbagai bahan pokok seperti beras SPHP, minyak goreng, telur, gula pasir, bawang merah, dan bawang putih dengan harga terjangkau,” jelas Piter.
Piter juga menambahkan komitmen Pemkot Kotamobagu untuk terus menjaga kestabilan harga bahan pokok, agar masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan harga yang signifikan. Ia mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola pangan demi ketahanan pangan jangka panjang.
“Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan GPM ini untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan lebih mudah dan terjangkau. Kami juga mendorong penerapan pola konsumsi pangan yang bijak dan menghindari pemborosan,” tambahnya.
Dengan terselenggaranya GPM, diharapkan daya beli masyarakat meningkat dan stabilitas ekonomi lokal di Kotamobagu terjaga. Piter menjelaskan bahwa ini adalah salah satu cara untuk mendekatkan pasar kepada masyarakat dan mempermudah akses terhadap produk pangan berkualitas. “Melalui GPM, kami ingin memastikan masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga wajar. Ini bagian dari upaya meningkatkan daya beli dan stabilitas ekonomi masyarakat,” tutup Piter.***