Sulit Unggah KTP Saat Daftar Kartu Prakerja? Ini Penjelasannya

0 406

BERANDAKOTA- Program Kartu Prakerja Gelombang 12 yang baru saja dibuka mengundang antusias masyarakat. Hal itu kemudian membuat sebagian orang mengalami kesulitan saat mendaftar, terutama dalam proses mengunggah KTP.

“Kalau ada kesulitan mengunggah KTP silakan dicoba lagi nanti agak malam atau besok hingga 26 Februari,” ujar Head of Communication PMO kartu prakerja Louisa Tuhatu dalam pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/2).

Baca juga: Usaha Rumahan Di Kotamobagu Wajib Miliki Sertifikat PIRT

Ia mengatakan, seleksi Kartu Prakerja tidak berdasarkan siapa yang lebih dahulu mendaftar. Sebab, proses randomisasi baru dilakukan setelah penutupan gelombang 12.

Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Program Kartu Prakerja di 2021, dengan total anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk Semester I- 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Cipta Kerja secara resmi membuka Gelombang 12 yang menandai dimulainya Program Kartu Prakerja 2021.

“Program Kartu Prakerja merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sektor perlindungan sosial. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan program ini, mengambil berbagai pelatihan keterampilan kerja dan kewirausahaan yang dapat menjadi bekal hidup selama dan paska pandemi,” kata Airlangga, Selasa (23/02/2021).

Adapun skema Program Kartu Prakerja pada Semester I- 2021 yakni bantuan pelatihan sebesar Rp 1.000.000, dana insentif pasca-pelatihan sebesar Rp 2.400.000 yang akan diberikan sebesar Rp 600.000 selama 4 bulan.

Kemudian dana insentif pengisian 3 survei evaluasi sebesar Rp 150.000 yang dibayarkan sebesar Rp 50.000 setiap survei.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Libur 2021, Dari 7 Hari Jadi 2 Hari

Adapun total kuota semester I sebanyak 2,7 juta orang, dan setiap KK dibatasi maksimal 2 anggota keluarga yang bisa menjadi penerima Kartu Prakerja. Sedangkan kuota peserta pada Gelombang 12 sebanyak 600 ribu orang.

Airlangga menyebutkan saat ini sebanyak 1.700 pelatihan dari 154 Lembaga Pelatihan yang dapat diakses melalui 7 platform digital. Program ini menurutnya menjadi pelopor reformasi layanan publik yang menggunakan teknologi digital end-to-end.

“Penggunaan teknologi digital memungkinkan program ini diakses oleh masyarakat di 514 kabupaten dan kota dalam waktu cepat. Selain itu, seluruh proses transfer dana dan transaksi pembelian pelatihan menjadi lebih transparan dan akuntabel,” jelas Airlangga. (*red)

Sumber: cnbcindonesia.com

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.