Pengamat Prediksi Kemendikbud Kembali ke Muhammadiyah di Balik Isu Reshuffle
BERANDAKOTA–Sejumlah pengamat politik memprediksi rencana penyatuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) serta pembentukan Kementerian Investasi, akan diikuti dengan reshuffle kabinet. Prediksi otak-otik kabinet pun merebak.
Dikutip dari Tempo, 14 April 2021, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, misalnya, memprediksi ada kemungkinan pos Kemendikbud-Ristek akan dikembalikan kepada tokoh representatif Muhammadiyah.
“Jika Kemendikbud-Ristek kembali diberikan ke kader Muhammadiyah, makin melengkapi suasana pluralisme politik Jokowi. Sangat mungkin dan itu keinginan publik, biar tak ada lagi pertanyaan soal upaya merangkul kader Muhammadiyah karena kader Ormas yang lain sudah,” ujar Adi, Rabu (14/4).
Adi melanjutkan, representasi Muhammadiyah ini bisa jadi juga bukan tokoh dari Ormas. Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bisa saja merangkul Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat ini merupakan partai non-pemerintah.
“Peluang PAN gabung koalisi terbuka jika ada reshuffle jilid II. Dan di periode kedua ini, hanya satu kekurangan Jokowi, kurang merangkul kalangan Muhammadiyah. PAN relatif representasi Muhammadiyah,” katanya.
Namun, lanjut Adi, semua itu tentu masih prediksi. “Reshuffle punya logika sendiri, terutama preferensi subjektif presiden yang tak bisa diganggu-gugat. Yang pasti dari isu reshuffle kali ini cuma dua. Satu, Menristek tak ada lagi karena kementeriannya dihapus. Kedua, melantik Menteri Investasi. Di luar itu masih gelap gulita,” ujar dia.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menilai, dengan nomenklatur baru akibat peleburan dan pembentukan kementerian baru, reshuffle kabinet tinggal menunggu waktu. “Harusnya segera reshuffle. Mumpung tak ada gejolak politik. Jadi, presiden sudah bisa eksekusi reshuffle,” ujarnya dihubungi terpisah.
Sementara itu, Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro mengatakan rencana kebijakan peleburan dan pembentukan kementerian diikuti dengan reshuffle itu belum pasti.
“Kebijakan peleburan dan pembentukan kementerian itu iya, tapi apakah itu akan diikuti dengan reshuffle, hanya presiden yang tahu,” ujar Juri, Rabu (14/4).
Berbeda dengan Juri, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin justru memastikan bahwa reshuffle Kabinet Indonesia Maju akan dilakukan pada pekan ini.
“Saya mau live, nanti saya hubungi kembali,” ujar Ngabalin saat hendak dikonfirmasi.
Baca juga: Jokowi Reshuffle Kabinet, Ngabalin: Insyaallah Pekan Ini
(*red)
Sumber: Tempo