BERANDAKOTA – Dalam rangka memperingati Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) di Kota Kotamobagu, seluruh rangkaian kegiatan road show BP2MI yang diawali dengan kegiatan Drag Bike, jalan sehat dan senam Zumba, akhirnya di tutup resmi oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI Benny rhamdani di halaman Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK), Minggu (11/12).
Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam sambutannya saat menutup kegiatan menyampaikan, hal-hal terkait pekerja migran Indonesia atau PMI. “Mereka yang ingin bekerja di luar negeri agar tidak terpengaruh dengan para calo mengenai penempatan kerja. Ikuti prosedur mengenai peluang kerja ke luar negeri yang menjanjikan,” ujar Benny.
Dikatakannya, ada lebih dari 150 negara penempatan PMI di luar negeri. Misalnya saja di Jepang, dari sisi penghasilan rata-rata untuk jabatan perawat orang tua di Jepang berkisar Rp 22-30 juta. Begitu juga di Korea Selatan untuk sektor yang sama gajinya juga besar antara 22 juta hingga 27 juta. “Peluang ini bisa diambil oleh masyarakat Sulawesi Utara khususnya Bolmong Raya,” ujarnya.
Masih kata Benny, Pekerja Migran Indonesia (PMI) setiap tahunnya menyumbang devisa sekitar Rp159,6 triliun bagi negara. Nilai tersebut merupakan sumbangan kedua setelah sektor Migas. Itulah sebabnya negara memberikan penghargaan terbaik terhadap PMI. “Hilangkan stigma buruk terhadap para PMI. tangkap peluang kerja bekerja di luar negeri semua sidah disiapkan negara. buktikan anak anak Bolaang Mongondow Raya mampu,” harapnya.
Di sisi lain, dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah terlibat hingga kegiatan dapat berjalan sukses. “Alhamdulillah acara di Kotamobagu berjalan lancar. Terima kasih tak terhingga kami ucapkan kepada semua unsur yg telah turut mensukseskan acara yang merupakan bagian dari nasional ini,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan, Wakil Wali Kota Nayodo Koerniawan, Ketua DPRD Meiddy Makalalag, jajaran pejabat di lingkungan BP2MI, pimpinan BUMN/BUMD serta tamu undangan. *