Pj Bupati Bolmong Dorong Sinergitas melalui Konsep Motobatu

0 116

BERANDAKOTA –  Penjabat (Pj) Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), dr. Jusnan Calemento Mokoginta MARS, mengangkat kembali konsep Motobatu, simbol pemersatu yang diwariskan oleh leluhur Mongondow, untuk membangun sinergitas antar umat beragama. Melalui konsep ini, Pj Bupati Jusnan berharap dapat mewujudkan daerah yang lebih rukun dan damai.

Konsep Motobatu diharapkan dapat memperkuat sinergitas antar umat beragama dalam menciptakan kedamaian, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama. Hal ini disampaikan oleh Pj Bupati Jusnan dalam kegiatan bertemakan “Moderasi Beragama untuk Umat Lebih Rukun dan Damai.”

Di hadapan para pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bolmong, Pj Bupati Jusnan menegaskan pentingnya keterlibatan FKUB dalam menciptakan dan mempertahankan toleransi di daerah.

“Saya harap para camat selalu melibatkan FKUB dalam setiap kegiatan di wilayah masing-masing untuk menyampaikan pesan tentang kerukunan dan perdamaian,” ujarnya.

 

Pj Bupati Jusnan juga menekankan bahwa konflik antar agama sering dimanfaatkan dalam berbagai momentum, seperti pesta demokrasi, yang rentan terhadap isu-isu yang dapat mengikis persatuan.

“Saya mengajak seluruh petugas agama untuk menjaga hubungan antar umat beragama dengan terus menyampaikan pesan tentang hidup rukun dan damai,” harapnya.

Menurutnya, ketika persoalan agama memecah belah kerukunan, kerugian besar akan menghampiri Kabupaten Bolmong. Pengalamannya selama bertugas di wilayah konflik seperti Maluku Utara mengajarkan betapa pentingnya pesan rukun dan damai dalam mempertahankan toleransi.

“Saya sudah banyak pengalaman di daerah konflik. Yang saya rasakan adalah kerugian dari berbagai aspek. Oleh karena itu, pesan rukun dan damai menjadi penting dalam mempertahankan toleransi di Kabupaten Bolmong. Dengan Motobatu, kita jaga daerah tercinta untuk pembangunan yang lebih baik,” pungkasnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sulut, H. Sarbin Sehe, juga menekankan pentingnya moderasi beragama dalam mendorong toleransi antar umat beragama untuk menciptakan masyarakat yang lebih rukun dan damai.

“Masing-masing agama punya keinginan yang sama, yaitu menciptakan kedamaian di tengah-tengah masyarakat dengan menjauhkan diri dari konflik agama,” tuturnya.

Mengajak saling memahami dan menghormati menjadi hal utama dalam mempertahankan toleransi di wilayah Provinsi Sulawesi Utara. (Fajar)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.