Bak Gayung Bersambut, Harapan Penggiat Sepakbola Kotamobagu Sejalan Dengan program Dispora

0 461
Kepala Bidang (Kabid) Olahraga, Hendra Mokoagow

BERANDAKOTA— Das Talent foerder programm pertama kali diperkenalkan oleh petinnggi otoritas sepak bola Jerman Deustcher Fussball Bund (DFB), oleh mantan presiden DFB, Gerhard Mayer Vorfelder. Inisitif tersebut, tak lepas dari kegagalan timnas berjuluk Die Mannschaft menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006 silam.

Dari program itulah: sejumlah daerah di Jerman dibangun tempat latihan sebanyak 390 lokasi. disitu para pemain berbakat dari setiap daerah diberikan kesempatan berlatih dengan kualitas infastruktur yang sangat baik.
Selain didukung oleh fasilitas sarana dan prasana yang baik. Para pemain muda itu langsung mendapatkan arahan langsung dari pelatih berkualitas. Itulah proses latihan DFB menyeleksi sejumlah pemain kesebelasan guna mencari pemain berkualitas serta berbakat. Hasilnya, para pemain dan official memiliki dua ikatan: dengan kesebelasan dan dengan DFB.

Terbukti Jerman mampu melahirkan sejumlah pemain-pemain berbakat seperti sekarang ini. Leroy Sane,Thomas Muller,Julian Draxler,Manuel Neuer dan Toni Kross adalah sejumlah dari banyaknya pemain yg dihasilkan Das Talentfoerderprogramm. bahkan, Piala Dunia tahun 2014 di Brazil, Die-Mannschaft julukan dari timnas Jerman mampu keluar sebagai pemenang.

Sehingga Jerman berhasil merubah image dan menjadi kiblat dalam pembinaan kelompok usia. “Secara filosofis kita harus belajar dari negara maju seperti Jerman. mereka menjelma menjadi negara yang paling produktif dalam melahirkan talenta-talenta muda di dunia sepak bola,” Kata Ipin Mongilong, Wakil Manajer Tim Putra Torotokon Kelompok Usia (KU) 12 Tahun.

Lanjutnya, di Kotamobagu hampir setiap Kelurahan/Desa memiliki fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola. Ia menilai, infrastruktur tersebut sebaiknya digunakan oleh para kelompok usia. Selain itu, Pemerintah melalui instansi terkait memberikan bantuan dan memfasilitasi pelatih agar mampu menciptakan para pemain berbakat.
“Lihat saja Wahyudi Hamisi,Mario Londok dan Rifki Mokodompit. mereka sekarang bermain di club besar berkopetisi di liga kasta tertinggi di Indonesia. Itu mengambarkan bahwa daerah ini memiliki gudang pemain berkelas,” dia menguraikan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Anas Tungkagi melalui Kepala Bidang (Kabid) Olahraga, Hendra Mokoagow mengatakan, dalam kurun waktu dekat ini mereka akan melayangkan surat ke PMD dan Kepala Desa (Sangadi,red) agar fasilitas lapangan olahraga diseluruh wilayah di Kotamobagu menjadi tempat pembinaan atlet-atlet muda.
“Nantinya isi surat itu meminta agar infrastruktur olahraga yang dimiliki desa diprioritaskan bagi para kelompok umur,” ungkapnya.

Selain keterbatasan dana dan ditengah Covid-19 memeprngaruhi beberapa program yang telah diproyeksikan. “Mau bagaimana lagi. Masih Corona seperti ini, anggaran yang menjadi stimulan terpaksa digeser ke penanganan Covid-19. Karna itu lebih mendesak,” tutupnya. (EsGeEm)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.