Problem Kejiwaan dibalik Fenomena Joget Challenge

0 676

BERANDAKOTA— Di era digital saat ini, sebagian orang merasa harus menunjukan hampir seluruh aktivitas kesehariannya di dunia maya.

Dan kadang itu membuat mereka lupa pada batas-batas normal menurut akal sehat orang banyak. Mereka kemudian membagikan semua ekspresi dari yang masuk akal sampai yang bahkan paling tidak masuk akal di Facebook, Twitter, Instagram stories sampai video Tik-tok.

Hari ini muncul fenomena video berdurasi 20 detik bertema Joget Challenge di Jalan Raya tepat di lampu merah. Dalam video itu terlihat seseorang bahkan sekelompok orang berjoget di hadapan kendaraan saat lampu merah. Dan ini telah ramai dibagikan oleh khalayak netizen.

Tampak bahwa beragam motif pengguna melemparkan segalah bentuk ekspresinya adalah demi mendapatkan sebuah pengakuan dari publik netizen. Entah itu demi kepuasan diri, asmara, bahkan konflik dengan seseorang.

Tak peduli si pengguna akan mendapatkan respon positif atau negatif dari masyarakat. Dalih tersebut hanya demi like dan share. Fenomena ini sangat sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh psikolog Rasmianti Halim:

“Terlebih lagi remaja yang belum begitu tahu etika social dan sedang dalam puncak hormonal fluctuation, Yakni emosi  bergejolak yang memicu mereka untuk semakin sering meng-apload  di media sosial. Upload, mendapatkan like, dan komentar, menjadikanmereka semakin eksis dan haus eksis.”

Wanita yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana di Kota Makassar bidang psikologi ini menguraikan, dorongan para pengguna media sosial untuk eksis, dapat diterjemahkan dalam istilah “Motivation Predictor” terkuat yang mendorong seseorang ingin terus  mengunakan media sosial.

Ia kemudian melanjutkan. “Beberapa fasilitas yang ditawarkan oleh media sosial mampu mempengaruhi seseorang untuk terus termotivai mengunakan secara berkelanjutan,” terang Ami, sapaan karibnya.

Dia tahu persis bagaimana dampak negatifnya. Ia berharap agar para pengguna media sosial selalu mengedepankan  think before posting. “Sebijak-bijaknya mengunakan sosial media. Ini media sosial, semua orang memiliki hak berpendapat disitu tanpa ada aturan yang real,” lanjutnya.

Di-sisi aspek hukum, Kepala Polisi Resort (Kapolres) Kotamobagu, melalui Kepala Satuan Lalu Lintas, Novitas SIK, dengan tegas mengatakan, akan menindak para pelaku Joget Challenge di jalan raya. Baginya, tindakan tersebut sangat menganggu aktivitas kendaraan umum serta membahayakan bagi para pengendara dan pelaku.

“Kami akan memanggil oknum-oknum yang membuat video itu, dan akan dimintai keterangan,” ungkap Novita.

Sembari berharap, agar masyarakat tidak lagi melakukan aksi Joget Challenge di Jalan Raya. “Kami menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi konyol yang membayahakan diri dan pengendara umum,” tutupnya. (EsGeEm)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.