BERANDAKOTA— Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) masih tetap inklusif ditengah masyarakat. Bahkan ABK masih dianggap aib bagi keluarga. Ini tak lepas dari stigma yang masih membudaya ditengah masyarakat.
Ketua Founder Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Titi Nurmala Kekenusa SKM, kepada berandakota.com mengatakan, masih banyak anggapan masyarakat menilai bahwa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) harus mendapatkan penanganan yang baik.
“Karena setiap anak punya hak yang sama, dan berkesempatan untuk mendapatkan peran yang optimal sesuai dengan potensinya,” kata Titi.
Titi melanjutkan, untuk merubah paradigma itu, memang bukan pekerjaan yang mudah. Namun, dirinya optimis, semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses pengetahuan tentang ABK akan memberikan dampak yang baik bagi ABK.
“Semua perlu terlibat dalam masalah ini, sehingga semua manusia itu sama, tidak ada yang harus dibeda-bedakan apalagi disitimewakan,” ujar dia.
Kehadiran komunitas peduli Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Kotamobagu ini menjelaskan, fungsinya memberikan penyediaan informasi serta edukasi bagi masyarakat agar dapat mendampingi dan memahami kondisi spesial ABK.
“ABK perlu terlibat dalam berkehidupan bermasyarakat,” tukasnya. (EsGeEm)