BERANDAKOTA- Sistem Penanganan Anak Tidak Sekolah (Sipantas) merupakan aplikasi berbasis digital yang dirancang oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kotamobagu pada 2020, yang diperuntukkan bagi anak-anak putus sekolah.
“Tujuan dari Sipantas ini untuk memudahkan mendata, memverifikasi, dan mencari sebab-sebab kenapa putus sekolah dengan memanfaatkan teknologi digital,” kata Sekretaris Disdik Kotamobagu, Rastono Sumardi, Senin (01/02).
Baca juga: Wali Kota Lakukan Pencanangan Vaksin Di Kotamobagu
Rastono menjelaskan, jika putus sekolah karena faktor ekonomi, pihaknya akan mendorong untuk mengaktifkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), PKH, Anak Asuh, atau program lain, yang nantinya bisa membantu anak tersebut untuk melanjutkan sekolah.
“Nantinya anak yang putus sekolah kita bisa usulkan ke dalam program, kemudian tetap mendapatkan pendidikan formal dan informal,” ujarnya.
Baca juga: Resensi Buku Money: Hikayat Uang Dan Lahirnya Kaum Rebahan
Dirinya berharap, kerja sama antarsemua pihak akan membantu mendeteksi keberadaan anak-anak ini khususnya dari kelurahan dan desa.
“Untuk memantapkan kembali sistem Sipantas, kami berharap bisa bekerja sama dengan lurah/sangadi, karena mereka yang lebih paham kondisi yang ada untuk mendata anak-anak yang putus sekolah. Sampai saat ini, kelurahan/desa sudah menyampaikan informasi terkait jumlah, dan ada sekitar 200 lebih anak-anak yang putus sekolah,” katanya. (Cea)