Kotamobagu Masuk 8 Kota Paling Potensial untuk Bisnis ICT
BERANDAKOTA- Kue bisnis teknologi komunikasi dan informasi atau yang disebut information and communication technology (ICT) di Indonesia terus membesar. Lokadata.id menyisir seluruh wilayah yang ada di Indonesia dan menemukan delapan kabupaten/kota paling potensial untuk menggelar sektor usaha bernilai triliunan rupiah ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) menggolongkan bisnis ICT melalui Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Pertama, aktivitas penerbitan. Kedua, berkenaan dengan pembuatan gambar bergerak, video, televisi perekaman. Sektor ketiga, menyangkut penyiaran radio dan pemrograman. Keempat, bidang telekomunikasi. Selanjutnya kelima adalah jasa informasi, pengolahan data serta hosting.
selama 2011-2020, sektor ICT rata-rata tumbuh 9,8 persen per tahun. Di antara 17 sektor usaha yang dicatat BPS, ICT merupakan sektor dengan pertumbuhan rata-rata tertinggi.
Sepanjang Januari hingga September 2020, nilai ekonomi bisnis ICT mencapai Rp516 triliun, atau dua kali lipat dari nilai pada periode yang sama, 10 tahun sebelumnya.
Baca juga: Puluhan Sekolah Rusak Di Sulbar Akibat Gempa
Tak semua wilayah layak menjadi ladang pengembangan bisnis ICT. Untuk menemukan wilayah paling potensial, Lokadata.id menyaring 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan tiga tahap seleksi.
Pertama, menyaring wilayah yang dalam sembilan tahun terakhir (2011-2019) tumbuh di atas kinerja ekonomi nasional (di atas 5,74 persen per tahun). Kedua, sektor ICT tumbuh di atas pertumbuhan rata-rata sektor ICT nasional (di atas 8,1 persen per tahun).
Ketiga, dalam periode yang sama, kontribusi sektor usaha ICT di masing-masing wilayah maksimal 3,4 persen. Jika kontribusinya di bawah ambang batas itu, berarti peluangnya untuk berkembang masih terbuka lebar.
Dengan tiga saringan itu, kami menemukan 59 kabupaten/kota yang memiliki kinerja sektor ICT cukup menjanjikan. Lokadata.id kemudian mengombinasikan hasil analisis ini dengan peringkat index booming cities terbaik, untuk menemukan wilayah dengan ukuran dan kinerja ekonomi terbaik, kondisi finansial mumpuni serta beban sosial yang terkelola dengan baik.
Melalui pendekatan tersebut, Lokadata.id menemukan delapan wilayah kabupaten/kota potensial untuk pengembangan usaha ICT. Ke delapan daerah ini terletak di enam provinsi.
Kota Pekanbaru, Riau
Pada 2019, nilai ekonomi sektor usaha informasi dan komunikasi di Pekanbaru mencapai Rp2,2 triliun (PDRB harga konstan 2010). Rata-rata pertumbuhan 8,3 persen per tahun selama sembilan tahun terakhir. Kontribusi terhadap PDRB wilayah 2,9 persen, sehingga masih tersedia ruang untuk berkembang.
Kota Batam, Kepulauan Riau
Nilai ekonomi sektor ICT pada 2019 mencapai Rp3,3 triliun. Rata-rata pertumbuhan 9,2 persen selama sembilan tahun terakhir, jauh melampaui pertumbuhan PDRB wilayah yang 6,1 persen per tahun.
Ruang tumbuh masih terbuka lebar, mengingat kontribusinya terhadap ekonomi wilayah masih rata-rata 2,6 persen, di bawah ambang batas 3,4 persen.
Kota Bekasi, Jawa Barat
Pertumbuhan sektor ICT di Kota Bekasi merupakan yang tertinggi di antara delapan wilayah, rata-rata 12,7 persen per tahun selama sembilan tahun terakhir. Rata-rata kontribusinya terhadap PDRB wilayah hanya 2,3 persen, dengan nilai ekonomi Rp2,0 triliun pada 2019.
Kota Depok, Jawa Barat
Pertumbuhan sektor ICT Kota Depok berada di urutan kedua dari delapan wilayah, dengan rata-rata pertumbuhan 12,7 persen per tahun, selama sembilan tahun terakhir, sedangkan pertumbuhan PDRB 7,0 persen.
Rata-rata porsi sektor ini terhadap PDRB wilayah hanya 2,3 persen, dengan nilai ekonomi Rp1,3 triliun (2019).
Kota Cilegon, Banten
Pada 2019, nilai ekonomi sektor ICT di Cilegon mencapai Rp849 miliar, dan tumbuh rata-rata 8,5 persen per tahun selama sembilan tahun terakhir — meski sempat mengalami kontraksi pada 2013 (tumbuh minus 3,1 persen, di saat PDRB justru positif).
Porsi sektor ICT terhadap ekonomi wilayah rata-rata baru 1,0 persen, sehingga masih punya ruang tumbuh cukup besar.
Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah
Kotawaringin Timur merupakan satu-satunya kabupaten yang menawarkan potensi sektor usaha informasi dan komunikasi.
Sektor ini tumbuh rata-rata 9,3 persen dalam sembilan tahun terakhir, namun cenderung melambat sejak 2015. Padahal, porsi terhadap ekonomi wilayah masih sangat kecil, 0,8 persen, sehingga ruang pertumbuhannya masih terbuka lebar. Pada 2019, nilai ekonomi sektor ICT baru Rp140 miliar.
Baca juga: 2021: Akan Terang Atau Kelam?
Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah
Pertumbuhan sektor ICT di ibu kota Kalimantan Tengah mencapai 8,7 persen per tahun dalam sembilan tahun terakhir. Sejak 2015, kinerjanya terus tumbuh positif. Sementara porsinya dalam perekonomian wilayah rata-rata 2,0 persen, dengan nilai ekonomi pada 2019 sebesar Rp221 miliar.
Kota Kotamogabu, Sulawesi Utara
Di antara delapan kota/kabupaten yang dipaparkan di atas, Kotamobagu adalah satu-satunya perwakilan dari kawasan Indonesia Timur, yang dapat dijadikan kota incaran investasi ICT.
Rata-rata pertumbuhan sektor ini mencapai 9,2 persen. PDRB wilayah tumbuh 6,7 persen. Dengan porsi ICT terhadap PDRB hanya 2,5 persen, sektor ini masih menjanjikan ruang perkembangan yang memadai. Pada 2019, nilai ekonominya Rp68 miliar. (*red)
Sumber: Lokadata.id