Puluhan Sekolah Rusak di Sulbar Akibat Gempa

0 501

BERANDAKOTA- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengatakan ada 27 sekolah rusak karena dampak gempa yang terjadi di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1) dini hari lalu. Dia juga sekaligus menyampaikan dukacita untuk semua korban.

“Turut berduka atas bencana yang terjadi di beberapa daerah. Saya mendapat laporan setidaknya ada 27 sekolah yang rusak karena gempa di Sulawesi Barat,” ujarnya melalui akun Instagram, Minggu (17/1).

Kemendikbud mencatat ada 10 sekolah yang rusak di Kabupaten Majene, 14 sekolah di Kabupaten Mamuju, dan tiga sekolah di Kabupaten Mamasa dengan kondisi rusak berat, sedang dan ringan.

Baca juga: Banjir-Tanah Longsor Di Manado Menelan 6 Orang Korban

Kategori rusak berat berarti sebagian besar bangunan sekolah dan dinding roboh. Kategori sedang berarti kategori ringan plafon sekolah, atap dan beberapa dinding roboh/retak sebagian. Sementara kategori ringan, plafon sekolah, atap dan beberapa dinding roboh/retak sebagian.

Terdapat lima sekolah yang rusak berat di Kabupaten Mamuju, yakni SMKN 1 Rangas, SMPN 2 Mamuju, TK Pembina Terpadu, Tk Alquba Kasiwa, TK Aisyah Axuri dan TK Anggrek Pampiopang.

Lalu tiga sekolah mengalami rusak sedang, yakni SDN Inp. Kasambang, SMPN 2 Tapalang, dan SMAN 2 Tapalang. Kemudian lima sekolah lainnya rusak ringan, yakni SDN Inp. Tajimane, SDN 2 Tapalang, SDN Serang, dan SDN Taan Galung, SMPN 3 Mamuju.

Sementara di Kabupaten Majene terdapat lima sekolah yang rusak berat, yakni TK Pertiwi Malunda, SDN 18 Inpres Banua, SDN 004 Mekatta, SMKS Bunga Bangsa, dan SMKN 6 Majene.

Lalu dua sekolah rusak sedang, yakni SDN 009 Sasende dan SDN 12 Inpres Pettabeang. Serta tiga sekolah rusak ringan, yakni SDN 16 Tanisi, SMP 1 Malunda, dan SMAN 1 Malunda.

Tiga sekolah sisanya mengalami rusak ringan di Kabupaten Mamasa, yakni SDN 008 Pangandaran, SDN 10 Baruru, dan SMPN 4 Aralle.

Merespons bencana ini, Nadiem pun segera mengirim bantuan darurat seperti kebutuhan pokok makanan, pakaian, tenda darurat dan peralatan belajar untuk anak-anak korban gempa.

Baca juga: 2021: Akan Terang Atau Kelam?

“Kemendikbud sudah menurunkan tim untuk membantu berbagai sekolah, tenaga pendidik, dan murid yang terdampak gempa,” ujarnya.

Sebelumnya, gempa mengguncang Sulawesi Barat hingga dua hari berturut-turut. Pada Jumat (15/1) gempa bermagnitudo 5,9 terjadi di titik koordinat 2.99 LS, 118.9 BT dengan kedalaman 10KM, 4KM Barat Laut Majene Sulbar sekitar pukul 02.28 WITA. Kemudian Sabtu (16/1), lalu terjadi lagi dengan magnitudo 5,0 sekitar pukul 06.32 WIB.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai saat ini sudah mencatat 81 korban meninggal dunia dan 637 korban luka-luka, di mana 189 orang di antaranya mengalami luka berat dan harus dirawat inap. Gempa juga menyebabkan 1.200 warga harus mengungsi. (*red)

(cnnindonesia)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.