Luka Bahagia
Sebaris rasa mengalir deras
ya, luka
perihnya jangan ditanya, sampai di dada
dulu aku tak tahu apa namanya
namun kutahu setiap rasa bernama
bila dulu hanya sebatas rasa
luka, yang kadang membuat kepala harus perbanyak syukur sambil meminta
tanpa sadar lewat naluri, ingin berbagi
meningkatkan potensi
luka itu ternyata perlahan terbasuh
ya, sebelum tahu apa namanya
semua rasa yang membuat kaku, perih, tapi tak berdarah
mengalir deras dalam aksara
perlahan tak sadar hanya ikuti kata
yang mengalir lembut dan deras
karena kuatnya luka karena aksara
semua mengalir, terbasuh tinggalkan bahagia
tak sekadar memafkan
ternyata, luka pun tak cukup dibasuh sekali layaknya wudu
tiap anggota ternyata punya luka
meskipun dengan tema dan kadar yang tak sama
namun, tetaplah semua hanya membuat jiwa tak baik-baik saja
kini, memaafkan saja tak cukup
ada rasa yang harus mengalir
jeritan, tangisan bahkan di silahkan masuk
semua rasa berhak keluar
meskipun dengan ekspresi yang tak sama
luka, darimu kudapatkan harta berharga
ternyata hidup tak selalu hanya perkara mengeja bahagia
namun, karena luka aku tahu artinya sakit yang menyesakkan dada
karena luka, hati dan jiwa berjanji tak ingin memberi luka
meskipun nyatanya masih saja emosi mengalir lewat kata, tangan hingga membuat luka
namun, syukur tak terhingga mengenal membasuh luka
akhirnya jiwa ingin belajar lebih lama mempertahankan bahagia
Kotamobagu, 27 Juli 2020
Pengarang: Diyan Suratman