BERANDAKOTA – Rujak adalah makanan yang sangat dikenal dari dulu hingga kini. Diracik dengan perpaduan buah, rujak dapat memberi rasa manis di lidah dan segar saat di makan di siang hari.
Seperti halnya Rujak Buah Keliling legendaris mikik Bunaji, Laki-laki kelahiran Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Jember. Rujak di tangan Bunaji menjadi enak dengan racikan yang khas.
Bunaji sehari-harinya berjualan rujak dengan berkeliling Kotamobagu menggunakan gerobak miliknya.
“Saya datang merantau ke Kotamobagu sejak tahun 1999 dan menetap di Kelurahan Gogagoman Jalan Dayanan RT 25. Awal saya di Kotamobagu sudah langsung berjualan sayuran dan pada tahun 2000 saya memutuskan untuk berjualan rujak buah,” kata Bunaji kepada awak Berandakota, Selasa (22/6).
Bunaji mengaku, dirinya dibantu sang istri tercinta untuk mempersiapkan buah-buahan dan bumbu serta adonan rempah-rempah pelengkap rujak.
“Setiap hari sekitar jam 10 pagi, saya mulai berangkat dengan gerobak rujak dan berkeliling sampai jam 4 sore. Alhamdulillah sekarang sudah ada motor, kalau dulu masih pakai gerobak dorong dan sepeda,” ujarnya.
Penikmat rujak Bunaji datang dari berbagai usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal itu dibuktikan dengan antusias masyarakat yang datang membeli rujak buahnya.
“Saya bersyukur rujak saya selalu habis. Dulu kalau tidak habis, saya keliling sampai ke Kelurahan Gengulang hingga Kotobangon. Sekarang hanya keliling di Gogagoman rujaknya habis,” katanya.
Harga yang ditawarkan untuk satu porsi rujak relatif sama dengan pedagang rujak lainnya yaitu Rp 10 ribu per porsi.
“Pertama berjualan dari harga Rp 3 ribu, setelah itu menjadi Rp 5 ribu, karena bahan untuk rujak semakin naik, maka sekarang harganya Rp 10 ribu per porsi. Meski begitu alhamdulillah per harinya bisa habis 40-50 porsi rujak,” ujarnya.
“Berjualan rujak buah yang ditekuninya selama 20 tahun, menggapai asa. Ia berharap kelak anaknya bisa terus bersekolah dan menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang,” katanya. (Fjr)