Sebanyak 23 Orang Hilang Akibat Banjir dan Longsor di Nganjuk

0 680

BERANDAKOTA- Sebanyak 23 orang dilaporkan hilang setelah banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah rumah warga di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (14/2) petang.

“Benar (tanah longsor). Kami masih lakukan pencarian,” kata Koordinator Tagana Nganjuk, Aris Trio Effendi, dilansir dari Antara, Senin (15/2) dini hari.

Baca juga: Tolak Vaksinasi Covid-19 Terancam Tak Menerima Bansos

Bencana tanah longsor itu bermula dari hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.

Selain 23 orang hilang, 14 orang lainnya dilaporkan luka-luka.

Dari keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), warga yang mengalami luka-luka telah dirawat di Puskesmas Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Tanah longsor ini juga menyebabkan delapan unit rumah warga rusak berat.

Petugas juga mendata terdapat 16 warga yang saat ini diungsikan ke rumah Kepala Desa Ngetos.

“Untuk sementara yang dibutuhkan selimut, alat berat, dan tempat tidur,” kata dia.

Petugas BPBD Kabupaten Nganjuk dibantu TNI/ Polri, serta relawan terkait juga ke lokasi kejadian setelah menerima informasi terkait bencana tanah longsor.

Namun karena terkendala waktu yang sudah malam, pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Senin pagi.

Di samping itu, petugas juga memerlukan sejumlah alat untuk membantu mencari warga yang hingga kini belum ditemukan karena diduga tertimbun longsor.

Selain tanah longsor, banjir juga melanda sejumlah daerah di Kabupaten Nganjuk dengan ketinggian hingga satu meter.

Beberapa daerah yang terendam banjir yakni Kelurahan Ploso, Jatirejo, Payaman di Kecamatan Nganjuk, lalu Desa Sukorejo, Kecamatan Loceret.

Sementara wilayah lain di Provinsi Jawa Timur juga dilaporkan banjir, Minggu malam pukul 23.50 WIB. BPBD Kabupaten Pasuruan melaporkan banjir terjadi di sejumlah desa di tiga kecamatan.

Banjir dipicu hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi hingga berdampak debit air Sungai Kedunglarangan di Kecamatan Bangli, Sungai Rejoso di Kecamatan Winongan, dan Kecamatan Grati meluap.

Baca juga: Pengembaraan Sunyi Sang Seniman

Berikut beberapa desa terdampak di 3 kecamatan, yaitu Desa Satak, Tambaka, Kalianyar, Kalirejo dan Masangan (Kecamatan Bangli), Desa Bandaran dan Prodo (Kecamatan Winongan) dan Desa Kebrukan (Kecamatan Grati).

Dari korban jiwa yang tercatat, 294 KK terdampak dan sebanyak 357 jiwa mengungsi. Mereka yang mengungsi di Masjid Al-Islah sebanyak 116 jiwa dan 148 jiwa di TK Setia Budi. Sementara ratusan rumah warga terdampak dengan tinggi muka air banjir sekitar 70 cm. (*red)

Sumber: CNNindonesia.com

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.