Ngopi di Beranda Bersama Diah Nur Cahyani

0 1.356

BERANDA—Penentuan tamu Ngopi di Beranda kali ini sedikit berbeda dengan edisi sebelum-sebelumnya. Tamu kali ini kami temukan secara tidak sengaja, dan kami sepakati dalam diam masing-masing.

Rabu dinihari, seperti biasa ruang redaksi berandakota masih dihiasi oleh aktivitas beberapa manusia yang enggan tunduk pada malam. Lampu temaram dan sayup-sayup suara Jason Ranti membuat ruangan itu seolah kamar pribadi yang tak ingin dibagi dengan siapapun. Seperti Jason Ranti dan sebagian besar pecinta puisi, kamipun  diam-diam masih berduka dengan kepergian Sapardi. Tidak ada koneksi sosial, karena masing-masing sibuk membenamkan diri dengan gadget dan rokok.

Kejumudan malam itu pecah oleh teriakan dari meja editing. Editor kami kemudian menunjukkan beberapa baris foto yang ada di layar komputer. Foto-foto itu adalah penyerahan bantuan oleh Pemda Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan kepada masyarakat yang terkena bencana banjir. Ada yang berbeda dengan foto-foto itu. Di antara gambar-gambar pejabat dan warga yang tumpah dalam haru-biru, ada foto gadis berjilbab biru yang lewat begitu saja sambil mengangkat kantong plastik berisi makanan diantara puing-puing bangunan.

Semua penasaran dan mulai berspekulasi. Mungkinkah dia pegawai Badan Penanggulangan Bencana, pegawai Dinas Sosial, Volunteer dari sebuah komunitas, Polwan kah ia, atau Peri yang turut hanyut bersama kayu dan kenangan ? subuh kami terusik dengan sesuatu yang lebih cantik.

Untuk menjawab rasa penasaran kita semua, dengan susah payah dan penuh pengorbanan serta resiko, Tim Berandakota.com berhasil mengumpulkan informasi dan kemudian mewawancarai gadis tersebut. Banyak fakta menarik yang akhirnya terungkap setelah beberapa jam berbincang. Ternyata, sekali-kali kita memang harus menilai buku dari covernya. Berikut petikan wawancara Chef Berandakota.com Shandry Anugerah dengan Diah Nur Cahyani, SH

 

Hallo Diah, apa kabar ?

Alhamdulillah, baik

Apa kesibukan sekarang ?

Sekarang sibuk sebagai staf protokoler di TUP Pemkab Bolsel. Kebetulan baru selesai kuliah dan ingin menambah pengalaman kerja.

Seperti apa kegiatan di bagian protokoler ?

Kegiatan di protokoler itu lebih ke menyiapkan agenda-agenda seremonial seperti acara resmi Kepala Daerah, pertemuan-pertemuan resmi, kunjungan kerja dan audiensi. Selain protokoler, juga mengurusi kegiatan kantor lainnya seperti lokakarya, workshop, konferensi, seminar dan lain sebagainya.

Dengan usia yang masih sangat muda, apakah merasa terbebani dengan kesibukan-kesibukan tersebut ?

Kalau dibilang terbebani sih tidak juga, karna kembali lagi ke tupoksi dan niat kita dalam bekerja. Kalau kita bekerja dengan perasaan terbebani, sekecil apapun pekerjaan itu pasti akan terasa berat. Tapi jika dilakukan dengan ikhlas, InshaAllah akan terasa ringan. Bekerja dengan gembira, tapi tetap fokus dan memperhatikan hal-hal detail karena pekerjaan ini menuntut ketelitian dan mobilitas yang tinggi. Intinya, ketika telah menentukan pilihan, harus siap dengan segala risiko dan beban kerja yang harus dipikul.

Saya penasaran dengan latar belakang pendidikan Diah. Bisa diceritakan?

SD sampai SMA Diah sekolah di luar Sulawesi Utara. Kemudian saat kuliah, pindah ke sini dan mendaftar di UNSRAT, mengambil  jurusan Ilmu Hukum. Alhamdulillah, selesai dengan predikat Cum Laude.

Terlibat diorganisasi kampus?

Iya, sempat aktif di HMI.

Wah, Yakusa !

Yakusa !

Pernah ikut kontes kecantikan, Diah?

(Tertawa) Tidak pernah. Tapi dulu waktu kuliah, pernah mengikuti lomba MTQ Mahasiswa Nasional mewakili unsrat di Malang tahun 2017 dan Pernah menjadi Boba (Putri) Bolsel 2018.

Seperti apa proses pemilihan Bagi-Boba saat itu ?

Jadi tahap awal pemilihan ada seleksi, kemudian peserta dikarantina selama beberapa hari. Nah, dalam proses karantina ini peserta sudah mulai dinilai oleh panitia. Dari mulai keperibadian, pola interaksi sampai cara duduk, makan, berbicara. Ada talent show juga untuk mengetahui bakat dari tiap peserta. Tahap akhir karantina ada sesi wawancara. Di tahap ini bobot penilaiannya besar, karena mengenai wawasan dan pengetahuan.

Apa arti kompetisi bagi Diah ?

Kompetisi adalah proses belajar menjadi lebih baik. Kompetisi tidak hanya soal menang dan kalah. Ada pelajaran disetiap perjalanannya yang bisa kita ambil. Entah itu pengetahuan, informasi atau bagaimana kita berbesar hati ketika kalah dan rendah hati ketika menang.

Hanya ingin meluruskan, apa benar dalam kontes pemilihan putra-putri semacam ini, penampilan adalah modal utama? maksudnya harus memiliki paras tampan atau cantik ?

Diah kurang setuju dengan hal ini. Menurut Diah, seseorang tidak harus dinilai dari covernya, melainkan dari keperibadian dan wawasannya. Tidak ada fisik yang sempurna.

Sebagai mantan Boba Bolsel, menurut Diah hal-hal apa yang perlu dilakukan agar pariwisata Bolsel bisa dikenal secara luas. Nasional maupun Internasional ?

Dijawaba normatif atau teknis ?

Sedaaaaaap. Normatif saja.

Menurut Diah, yang harus dilakukan pertama-tama tentu adalah edukasi kepada masyarakat. Menyatukan terlebih dahulu persepsi antara pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah dan sisi pemanfaatan yang akan digarap oleh warga. Barulah pemerintah daerah mulai membangun infrastruktur wisata yang memadai, seperti akses jalan, penginapan, ruang publik dan fasilitas penunjang lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan promosi dan publikasi secara luas. Perencanaanya harus matang, karena sektor pariwisata selain menghasilkan income bagi daerah, Sektor ini juga memungkinkan munculnya multiplier effect atau asas manfaat ekonomi yang lebih luas, seperti penciptaan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan menekan angka kemiskinan. Artinya pemerintah dan masyarakat akan sama-sama diuntungkan.

Jawaban yang sangat baik. harusnya dua periode sebagai Boba bolsel. Ok, ada berapa objek wisata di Bolsel ?

(Tertawa) kalau boleh kwa kak. Di Bolsel ada beberapa objek wisata yang protensial, seperti  pantai modisi, wisata mangrove trans patoa. Bolsel juga memiliki 30 spot Diving yang keren dan tidak kalah dengan yang ada di daerah lain. Oh ya, Bolsel mengadakan festival tahunan, namanya festifal Teluk Tomini. Berbagai macam kegiatan dilangsungkan selama festifal, ada lomba memancing, diving gratis, pameran kebudayaan dan banyak lagi. Teman-teman wajib datang, karena festifal ini sangat menarik. Sayang tahun ini batal diadakan karena pandemi.

Suka Diving, Diah ?

Suka dong. Diving itu menyenangkan dan menenangkan, loh. Menikmati keindahan bawah laut bisa membantu menghilangkan kepenatan.

Oh ya Diah, Bisa bertanya soal pandangan Politik ?

Bisa, selagi bisa dijawab, kenapa tidak.

Pemimpin ideal menurut Diah seperti apa ?

pemimpin itu harusAdil dan bijaksana, berpihak pada rakyat kecil. Pemimpin harus mendahulukan kepentingan rakyat dibanding kepentingan pribadi atau kelompok.

Ada kriteria lain ?

Harus berpegang teguh pada Ideologi Pancasila.

Pemimpin Bolsel saat ini seperti apa dimata Diah ?

Bapak Bupati Iskandar Kamaru ?

Apa ada pemimpin lain selain beliau ?

(Tertawa) Kalau Bupati sosok yang luar bisa. Peduli dengan rakyat, sanat responsif ketika ada hal-hal yang menimpa masyarakatnya. Seperti bencana yang terjadi di Bolsel saat ini, beliau turun langsung untuk membantu rakyatnya yang terkena dampak bencana. Beliau juga sosok yang tegas dan disiplin dalam memimpin pemerintahan,

Auto Kadis kalau begini.

(Tertawa) Masih jauh. lebih pilih jadi hakim sih.

Oh ya, Latar belakang pendidikannya kan Hukum. Semoga cita-citanya tercapai. Diah Punya sosok pemimpin yang diidolakan ?

Rasulullah SAW pastinya.

Ok, sudah final jika jawabannya Rasulullah. Bisa berbicara menggunakan Bahasa mongondow ?

(Tertawa) Aktif

Calon pemimpin dimasa depan

Amin

Ok, Sukur Moanto sudah berbagi dengan Berandakota, Diah.

Iya kak, sukur.

 

Instagram: @diahnung 

Facabook: Diah Nur Cahyani

 

 

 

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.